#5

Allah melihat kita dengan apa adaya, tapi tidak ingin kita menjadi seadanya.– Just Like Jesus, Max Lucado

perspektif hidup
perspektif hidup

Bukan hanya pengalaman pribadi yang membedakan jalan hidup tiap orang, tapi ada unsur interinsik yang membuat ‘nasib’ orang menjadi berbeda. Sebut saja cara pandang atau perspektif.

Cara pandang mengarahkan kita kepada cara menghadapi permasalahan dunia ini. Tapi, Allah punya cara sendiri untuk memberi pandangan akan kehidupan manusia: ujian, kepercayaan, dan penugasan sementara.

  • UJIAN
    Tak hanya di bangku sekolah dan kuliah, kita pun mengalami ini dalam kehidupan. Di sekolah kita mendapatkan ujian setelah kita melewati beberapa materi, dan ujian ini menentukan seberapa besar pelajaran yang kita mengerti. Sama seperti ujian maupun pencobaan, Tuhan pun mengizinkannya terjadi untuk menguji karakter, iman, ketaatan, kasih, integritas, serta kesetiaan kita. Tidak mungkin kan kita mengerjakan soal SMA kelas 3 saat kita sedang berada di kelas SMA1? Tuhan pun tahu kapasitas yang dapat kita hadapi. Dia pun selalu menyediakan jalan keluarnya untuk kita. –  1 Korintus 10:13

  • KEPERCAYAAN
    Allah-lah pemilik segala sesuatu yang kita miliki sekarang. Manusia hanyalah diberikan kepercayaan untuk mengelola dan memeliharanya sebaik mungkin. Sama seperti perumpamaan tentang talenta, Sang Tuan sangat berbangga hati bagi hambanya yang mengembangkan talenta yang diberikannya, meskipun tidak banyak hasilnya. Sebaliknya, Dia sangat kecewa dan marah dengan hamba-Nya yang tidak mengembangkan talenta tersebut sama sekali dan hanya menyimpannya seorang diri. –Matius 25:14-30
  • PENUGASAN SEMENTARA
    Seperti tulisan sebelumnya (#4), dipaparkan bahwa kematian bukanlah akhir dari kehidupan kita. Kita diciptakan untuk suatu kekekalan. Untuk penjelasan selanjutnya, akan ada di tulisan selanjutnya (#6).

2 Replies to “#5”

Tinggalkan komentar